::..Instalasi Mikrotik (router/bandwidth/wireless). Instalasi jaringan internet, LAN, mikrotik, router, hotspot dan voucher hotspot serta maintenance warnet. email:sila.sazali@gmail.com.::

Setting RB sebagai Access Point, untuk BTS atau Hotspot

Hampir semua jenis wireless RB memiliki kemampuan sebagai AP dan juga sebagai station. Saat ini, RB yang hanya bisa berfungsi sebagai station tidak diproduksi lagi oleh mikrotik. Mode yang digunakan oleh RB untuk menjalankan fungsi wireless juga semakin berkembang. Namun, banyak yang menggunakan RB untuk fungsi bridge, ap bridge, dan station. Selebihnya digunakan untuk kepentingan yang lebih jauh.



Berbagai miniPCI dari berbagai merk juga sangat menentukan kualitas link wireless. Frekuensi yang akan digunakan juga bergantung pada miniPCI.

Pada mode AP, RB disetting sebagai ap bridge jika RB berfungsi dalam sistem point to multipoint. Dalam arti, AP tersebut kita gunakan sebagai akses point atau gateway dari dua atau lebih wireless client. Untuk jaringan yang menggunakan point to point (1 AP dan 1 clien), akan lebih baik jika menggunakan mode bridge.

Berikut adalah sebuah AP dalam point to multipoint. Dalam gambar frekuensinya adalah 5200 Ghz, dengan SSID test_link, menggunakan antenna a. Default Authenticate dan default forward sengaja tidak dicentang, hal ini supaya client yang MAC addressnya tidak terdaftar dalam access list tidak akan bisa connect. Hal ini perlu digunakan agar client yang tidak diinginkan tidak bisa terkoneksi kejaringan kita.


Untuk itu, kita perlu mendaftarkan MAC Addres client dalam access list sebelum kita menonaktifkan default authenticate.


Jika sudah seperti ini, maka kita siap menggunakan RB kita sebagai acces point.


Read More......

Pengaturan Simple Queue Mikrotik Menggunakan Parent

Pada mikrotik, pengaturan QOS bisa dilakukan pada queue, yang di dalamnya terdapat simple queue dan queue tree. Untuk pengaturan sekelas warnet simple queue dirasa sudah cukup, karena lebih simple dalam pengaturan dan monitoring. Sedangkan queue tree digunakan lebih baik jika memiliki pelanggan yang banyak, semisal RT-RW Net, atau sekelas ISP.


Simple queue diatur dengan terlebih membuat parent, namun jika tidak juga tidak berpengaruh. Adanya parent akan memperlihatkan aktivitas bandwidth yang terpakai secara kseluruhan dari masing-masing klien.

Pertama, buatlah total simple queue , sebagai parent untuk semua klien.
[admin@mikrotik > queue simple add name=total

Sekarang buat limitan untuk klien 1
[admin@mikrotik > queue simple add name=klien1 target-addresses=192.168.0.1 interface=all parent=total direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=32000/128000 total-queue=default-small

Limitan untuk klien 2
queue simple add name=klien2 target-addresses=192.168.0.3 interface=all parent=total direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=32000/128000 total-queue=default-small

Begitu selanjutnya untuk klien setelahnya, tinggal diganti nama klien dan ip address.

Jika semuanya kita telah masukkan dalam parent total, maka semua aktivitas klien akan kelihatan pada total. Untuk urutan hirarki pada simple queue, klik saja tanda # pada di samping queue total.

Read More......