::..Instalasi Mikrotik (router/bandwidth/wireless). Instalasi jaringan internet, LAN, mikrotik, router, hotspot dan voucher hotspot serta maintenance warnet. email:sila.sazali@gmail.com.::

Susahnya Cari Sampel Udang di Tambak Bengkalis

Ini cerita saat aku mengawali perjalanan penelitian. Aku harus mencari sampel udang windu di tambak-tambak di pulau Bengkalis. Sebenarnya bukan hanya udang, tapi aku juga harus mengambil sampel air tambak dan air laut di sekitar tambak. Namun, kami menemukan kesulitan menemukan sampel udang.


Hari Kamis pagi(1/5), aku bersama chandra, teman akrab, sekaligus satu penelitian berangkat ke pelabuhan Sungai Duku menggunakan Bus dari depan kantor Riau Pos. Di pelabuhan, kami langsung pesan tiket, tak sampai 10 menit kami langsung berangkat ke Bengkalis menggunakan Bengkalis Wisata (speed boat).

Aku memang tinggal di Kabupaten Bengkalis, tapi tak di pulau Bengkalis, jadi setelah sampai aku bingung juga mau cari penginapan. AKhirnya aku dapat penginapan meriah murah, sebuah wisma dengan harga Rp.40.000 hari. Setelah istirahat 1 jam lebih, (kira jam 2 sore) kami menyusun strategi untuk menemukan tambak udang di daerah ini. Kami menuju rumah pamanku menggunakan becak, rencana kami ingin meminjam sepeda motornya. Alhasil, kami berhasil setelah kami mengobrol berbagai hal, terutama HMI (maklum kami berdua anggota HMI, dan dia mantan ketua Cabang HMI).

Sore itu (sekitar jam 4) kami mulai berpetualang mencari udang ke beberapa desa di Bengkalis. Kami menemukan dua tambak besar, namun sayang dua-duanya tak membudidayakan udang lagi. Entah berapa puluh kilometer kami berdua berjalan mencari tambak udang, namun sampai sore, tak satupun kami menemukannya. Kami pulang lagi ke penginapan.

Kami sms pembimbing, bagaiamana solusinya. Pak Feli menyuruh kami mengambil sampel udang di pasar Bengkalis, lalu air tambak dan laut tetap diambil. Lega juga rasanya.
Karena masih penasaran ada tambak udang lagi, besoknya (Jumat, 2/5) kami susuri juga sampai ke pantai Selat baru demi mendapatkan udang windu asli dari tambak. Tap apa yang terjadi? Kami hanya menemukan kesia-siaan, hanya ada satu tambak dan itupun tidak ada tambak yang membudidayakan udang windu. Meski demikian, kami berdu merasa menikmati perjalanan di pulau Bengkalis, karena sudah menjelajah sampai ke pelabuhan international Selat Baru.