::..Instalasi Mikrotik (router/bandwidth/wireless). Instalasi jaringan internet, LAN, mikrotik, router, hotspot dan voucher hotspot serta maintenance warnet. email:sila.sazali@gmail.com.::

Mengenal Bridge dan Router pada Akses Point

Rabu, 2009 Juni 10
Pada dasarnya, semua radio untuk internet memiliki settingan yang hampir sama dan mirip. Dalam menjalankan fungsinya sebagai radio wirelles, baik sebagai station maupun AP, radio dibuat dalam dua mekanisme kerja, yakni Bridge dan Router. Radio yang bisa berfungsi sebagai router biasanya bisa pula disetting menggunkan system Bridge. Namun, beberapa jenis radio hanya bisa disetting untuk Bridge, dan tidak bisa disetting Router.


Bridge pada radio akses point, memberikan jembatan jaringan untuk meneruskan IP yang sudah disediakan oleh router, misal dari PC Router, tanpa menerjemahkan IP yang lewat terlebih dahulu (tidak ada NAT). IP yang disediakan oleh Router akan nebeng lewat begitu saja ke client.

Radio bridge tidak bisa memberikan IP layaknya router, IP LAN yang diberikan hanyalah akses untuk bisa meremote radio, tapi bukan jaringan untuk akses ke internet. Jadi, Client yang terkoneksi ke SSID dari radio harus memiliki IP dari router tanpa memperhatikan IP LAN radio bridge. Contoh alat ini adalah Jaht 4100br dan Minitar (1 port).

Berbeda dengan Router, radio dengan sistem ini memiliki beberapa kelebihan. Selain bisa bertindak sebagai router dan bridge, radio ini memiliki fungsi NAT. Artinya, IP Publik dari router atau modem bisa diperbanyak lagi dengan segmen IP local yang baru untuk client dengan mengaktifkan fungsi NAT (netwok addres translation).

Selain itu, di dalam settingan menggunakan browser, radio router memiliki dua tampilan settingan IP, yang satu untuk WAN dan satu lagi untuk LAN. IP WAN merupakan IP yang diberikan dari router atau modem, sedangkan LAN untuk client dan sebagai gateway bagi client. NAT difungsikan untuk menterjemahkan IP Lan ke Wan agar bisa terhubung dengan internet.