::..Instalasi Mikrotik (router/bandwidth/wireless). Instalasi jaringan internet, LAN, mikrotik, router, hotspot dan voucher hotspot serta maintenance warnet. email:sila.sazali@gmail.com.::

Pesona di Rupat Island

Aku posting pada Jul 1, 2007 di multiply
Pulau Rupat benar-benar menyimpan pesona yang indah. Pulau yang berhadapan langsung dengan negara Malaysia ini memiliki keindahan pantai yang alami dengan penduduk yang sangat ramah. Keindahan pantai yang eksotis ini menurut saya belum sempurna jika belum menaiki tower mercusuar dengan 12 anak tangga menuju ke puncaknya (1 anak tangga=4 m).


Dari tingkat paling atas, saya merasakan keindahan alam yang sangat agung. Pemandangan ke sekeliling tanpa batas, suasana sunset, dan bahkan pulau terluar Malaysia juga bisa dinikmati dari sini, meski samar-samar. Canda tawa kegirangan kami tak terbendung, layaknya 'wong ndeso' yang baru melihat suasana baru. Pulau-pulau kecil yang berseberangan dengan rupat, seperti P. Babi, P. Beruk, dan Beting Aceh jelas sekali kelihatan. Beting Aceh merupakan hamparan pasir yang membentuk pulau dan ditumbuhi oleh tumbuhan yang ketika pasang hanya kelihatan tumbuhannya saja. Di beting Aceh ini, anak-anak SMUN Rupat merayakan kelulusan mereka sehari sebelum kedatangan kami di Pulau Rupat.

Sebelum naik ke mercusuar, kami berkendara beberapa kilometer dengan sepeda motor di bibir pantai yang memiliki pasir putih sepanjang 13 km di sepanjang pantai utara Rupat. warga di sana tergakang lebih memilih berkendara di pantai dari pada melalui jalan desa ketika air surut. Pemandangan vegetasi pinus yang berjejer di sepanjang pantai menambah indahnya pemandangan pulau rupat.

Perjalanan perdana ke Rupat merupakan salah satu kegiatan akademis, yakni dalam tujuan Praktek Umum. Saya bertolak bersama 4 rekan satu jurusan (Ilmu Kelautan) yang memiliki tujuan desa yang berbeda. Tidak satupun di antara kami yang pernah ke sana, benar-benar bermodal nekat dan keahlian berbicara. Seorang kenalan di Pekanbaru yang asli penduduk Rupat tidak bisa ikut rombongan kami, hanya beberapa 'petuah' darinya yang saya jadikan sebagai 'guide'. Karena saya yang mengajak ketiga rekan untuk PU di Rupat, maka sayapun bertanggung jawab sebagai pimpinan rombongan ini. Al hasil, PU yang sangat mengkhawatirkan pada awalnya berubah menjadi sangat berkesan pada akhirnya.

Perjalanan ke pantai kami laksanakan di sela hari-hari kami mengambil data primer dan sekunder tentang kondisi kelautan dan perikanan di berbagai desa di Rupat. Suasana laut Rupat dengan gelombang yang lumayan besar memang benar-benar kami rasakan ketika kami mengambil data primer di laut dengan melakukan pengukuran terhadap berbagai parameter perairan Rupat.